Minggu, 09 Mei 2010

PELAMPONG disisi lain sebagai pengais rejeki

Pria Tunanetra Ini Ngamen Sistem Shif
 
 
 
 
DIENSYA N
Pengamen tunanetra di pelabuhan feri Kota Pontianak, Minggu.
 
PONTIANAK, TRIBUN - Sudah hampir 20 tahun, Mantong (50) meraup rezeki dari hasil mengamen di pelabuhan penyebrangan kapal feri (pelampong) Pontianak. Pria tunanetra ini menyandarkan hidupnya dengan berbekal perlengkapan karaoke rakitannya sendiri.

"Ini pake aki jadi bisa nyala. Saya tinggal karaoke saja, kan ada kasetnya," kata Mantong saat ditemui Tribun, Minggu (9/5/10).

Untuk membantunya selama mengamen, Mantong dibantu seorang bocah laki-laki yang diakuinya cucunya.

"Kalau hari Minggu gini kan dia ndak sekolah. Bisa buat nemenin saya ngamen," jelasnya sembari terus memegang pundak cucunya.

Selama mengamen, pria berpeci ini mengaku menggunakan shift. Kebetulan, saat ditemui Mantong kebagian shift siang.

"Saya baru turun juga nih. Kalau pagi ada teman saya yang ngamen juga. Hasilnya ndak tentu Dek, namanya orang ngamen. Macam sedekah lah, seikhlasnya," tuturnya.

Mantong dan cucunya mengamen menghibur warga yang hendak menyebrang ke arah Siantan.

PELAMPONG alat transportasi Kota Pontianak

“Pelampong” Masih Jadi Transportasi Pilihan 
 
 
 
 
 
DIENSYA N
Kapal feri, transportasi penyeberangan dalam Kota Pontianak, yang dalam bahasa setempat populer disebut "pelampong".
 
PONTIANAK, TRIBUN - Penyeberangan dalam kota dengan kapal feri, ternyata masih menjadi alternatif transportasi yang dipilih warga Kota Pontianak. Terbukti, setiap kali menyeberang, kapal feri selalu penuh, mulai penumpang orang, kendaraan roda dua, hingga truk.

"Saya tinggal di belakang pasar Puring situ. Biasanya kalau mau ke mal (Matahari Mal Pontianak) lebih enak pakai pelampong (feri-red). Tak jauh mutarnya," ungkap seorang penumpang, Risti (29) kepada Tribun, Minggu (9/5/10).

Risti yang saat ditemui bersama teman wanitanya ini mengaku baru saja berbelanja di Matahari Mal Pontianak.

"Kalau pakai motor sama kawan gini kan bayarnya hanya Rp 4.000. Kalau jalan lewat jembatan tol kan selain boros bensin juga malas, hari mau hujan gini. Naik pelampong paling tunggu sebentar kan di dalam ndak kehujanan," ujar dia.

Ada 13 jenis tarif yang dikenakan di kapal feri ini. Di antaranya, penumpang orang dikenakan tarif Rp 1.400, sepeda Rp 1.900, motor Rp 3.300 (tanpa boncengan) dan Rp 3.900 (berboncengan), roda 3 Rp 6.300, mobil Rp 12.600 (tanpa penumpang) dan Rp 15.200 (berpenumpang),  sedangkan truk Rp 18.300 (tanpa muatan) dan Rp 22.000 (bermuatan).

TRAUMA @YUNITA ABABIL

Flag Counter